Penyedia Layanan Cloud & Perbandingan

Back to IF3110 Pengembangan Aplikasi Berbasis Web

Topic

Questions/Cues

• Siapa Top Public Cloud Providers?

• 3 Pemain Utama?

• Pemain Lainnya?

• Mengapa perlu perbandingan layanan?

• Perbandingan IaaS (Compute)?

• Perbandingan PaaS (App Platform)?

• Perbandingan PaaS (Kubernetes)?

• Perbandingan SaaS (NoSQL DB)?

• Perbandingan SaaS (Data Warehouse)?

• Perbandingan FaaS (Serverless)?

• Perbandingan Storage (Object)?

Reference Points

• Slides IF3110-11a-Cloud-Computing.pdf (Slide 26-27)

Top Public Cloud Providers

Pasar public cloud didominasi oleh beberapa pemain besar. Tiga pemain utamanya adalah:

1. AWS (Amazon Web Services)

2. Microsoft Azure

3. GCP (Google Cloud Platform)

Pemain besar lainnya meliputi:

• Alibaba Cloud

• Oracle

• IBM Cloud

Perbandingan Layanan Antar Provider

Sebagian besar provider menawarkan layanan yang setara untuk kategori yang sama, namun seringkali dengan nama brand yang berbeda. Memahami padanan ini penting agar kita tidak “terkunci” (vendor lock-in) dan bisa membandingkan harga.

Berikut adalah tabel perbandingan nama layanan untuk beberapa kategori paling umum:

Kategori Layanan	Google Cloud Platform (GCP)	Amazon Web Services (AWS)	Microsoft Azure	Oracle Cloud (OCI)
IaaS: Compute (Virtual Machine)	Google Compute Engine	Amazon EC2	Azure Virtual Machines	OCI Compute
PaaS: App Platform (Deploy kode)	Google App Engine	AWS Elastic Beanstalk	Azure App Services	Oracle App Container
PaaS: Kubernetes (Container)	Google Kubernetes Engine (GKE)	Amazon EKS	Azure Kubernetes Service (AKS)	Oracle Kubernetes Service
SaaS: NoSQL DB (Database Cepat)	Google Cloud Bigtable / Datastore	Amazon DynamoDB	Azure Cosmos DB	Oracle NoSQL Database
SaaS: Data Warehouse (Analitik)	Google BigQuery	Amazon Redshift	Azure Synapse Analytics	Oracle Autonomous Data Warehouse
FaaS: Serverless (Functions)	Google Cloud Functions	AWS Lambda	Azure Functions	Oracle Cloud Fn
Storage: Object (Penyimpanan Web)	Google Cloud Storage	Amazon S3	Azure Blob Storage	OCI Object Storage

Summary

Pasar public cloud didominasi oleh tiga pemain utama: AWS, Microsoft Azure, dan GCP. Provider besar lainnya termasuk Alibaba dan Oracle. Sebagian besar provider ini menawarkan layanan yang setara untuk kebutuhan komputasi inti, namun dengan nama brand yang berbeda. Sebagai contoh, layanan compute IaaS (VM) adalah EC2 di AWS, Compute Engine di GCP, dan Virtual Machines di Azure. Demikian pula, layanan object storage yang vital untuk aplikasi web dikenal sebagai S3 di AWS, Cloud Storage di GCP, dan Blob Storage di Azure.

Additional Information

Topik Teknis: FaaS (Function as a Service) / Serverless

Kategori Cloud Functions / Lambda / Azure Functions sering disebut FaaS (Function as a Service) atau Serverless.

Ini adalah evolusi dari PaaS.

• Di PaaS (seperti Google App Engine), Anda masih mendeploy sebuah aplikasi (keseluruhan kode Anda) dan platform itu berjalan 24/7 (meskipun bisa scale-to-zero).

• Di FaaS, Anda hanya mendeploy satu fungsi (potongan kode kecil, misal function handleUpload(request) {...}).

Function ini tidak berjalan sama sekali. Ia hanya “bangun” dan dieksekusi ketika ada trigger (misal: ada file baru di-upload ke Storage, atau ada request API masuk). Setelah selesai, ia “tidur” lagi.

Ini adalah model billing paling efisien, karena Anda hanya bayar per milidetik eksekusi function Anda, bukan per jam server berjalan.

Topik Teknis: Vendor Lock-in

Mengapa tabel perbandingan ini penting? Karena risiko “Vendor Lock-in”.

• Jika Anda membangun aplikasi menggunakan IaaS (misal: EC2 di AWS), relatif mudah untuk memindahkan aplikasi Anda ke GCP (Compute Engine), karena keduanya sama-sama VM Linux standar.

• TETAPI, jika Anda membangun aplikasi Anda sangat bergantung pada layanan database spesifik provider, seperti Amazon DynamoDB, akan sangat sulit untuk pindah ke GCP, karena Anda harus menulis ulang seluruh logika database Anda untuk bekerja dengan Google Bigtable.

Mengetahui padanan layanan membantu Anda membuat keputusan arsitektur yang lebih baik: apakah akan menggunakan layanan managed yang spesifik dan powerful (risiko lock-in), atau menggunakan software open-source (misal: MySQL) yang Anda instal sendiri di VM (lebih repot, tapi portabel).