Back to IF3170 Inteligensi Artifisial

Topic

Questions/Cues

  • Apa itu Backward Chaining?

  • Apa nama lain dari proses ini?

  • Perbedaan utama dengan Forward Chaining?

  • Bagaimana alur kerja dasarnya?

  • Apa itu prosedur FindOut(Goal)?

  • Apa itu prosedur Monitor(Rule)?

  • Bagaimana proses rekursif terjadi?

  • Apa saja fitur/keunggulan RBS?

Reference Points

  • Materi-06-Seg-03-RBS---Backward-Chaining.pdf

Definisi Backward Chaining

Backward Chaining adalah metode inferensi dalam RBS yang bekerja secara goal-driven (digerakkan oleh tujuan). Berbeda dengan Forward Chaining yang memulai dari fakta, Backward Chaining memulai dari sebuah hipotesis atau tujuan (goal) dan bekerja secara mundur untuk menemukan fakta-fakta yang mendukungnya. Proses ini sering juga disebut Goal-Driven Reasoning.

Perbandingan Forward vs. Backward Chaining

FiturForward ChainingBackward Chaining
Arah PenalaranDari Fakta -> ke KesimpulanDari Tujuan <- ke Fakta
PemicuData-driven (digerakkan data)Goal-driven (digerakkan tujuan)
PencocokanMencocokkan fakta dengan LHS (premis) aturan.Mencocokkan tujuan dengan RHS (konklusi) aturan.
Pertanyaan”Apa yang bisa disimpulkan dari fakta-fakta ini?""Apakah tujuan/hipotesis ini benar?”

Alur Kerja Backward Chaining

Alur kerjanya dapat diibaratkan seperti seorang detektif yang memiliki hipotesis (“Tersangka X pelakunya”) dan harus mencari bukti-bukti untuk memvalidasi hipotesis tersebut. Proses ini diimplementasikan melalui dua prosedur utama yang saling memanggil (rekursif): FindOut dan Monitor.

1. Prosedur FindOut(GOAL)

Fungsi ini bertujuan untuk mencari tahu apakah sebuah GOAL (tujuan) bisa dibuktikan benar.

  1. Sistem mencari semua aturan di Production Memory yang bagian RHS (konklusinya) bisa memenuhi GOAL. Aturan-aturan ini menjadi daftar kandidat.

  2. Sistem akan mencoba setiap aturan kandidat satu per satu dengan memanggil prosedur Monitor(RULE).

  3. Jika tidak ada aturan yang bisa menghasilkan GOAL, sistem akan menganggap GOAL sebagai sebuah sub-tujuan yang harus ditanyakan, entah ke pengguna atau dengan mencarinya langsung di Working Memory.

2. Prosedur Monitor(RULE)

Fungsi ini bertugas memeriksa apakah sebuah RULE (aturan) kandidat dapat dieksekusi.

  1. Sistem akan memeriksa setiap kondisi (premis) di bagian LHS aturan tersebut, satu per satu.

  2. Untuk setiap premis, sistem akan memeriksa apakah premis tersebut sudah terbukti benar (ada sebagai fakta di Working Memory).

  3. Jika sebuah premis belum diketahui nilainya, sistem akan memanggil FindOut(premis_tersebut). Di sinilah proses rekursif terjadi, di mana sebuah premis menjadi sub-goal baru yang harus dibuktikan.

  4. Jika semua premis di LHS berhasil dibuktikan benar, maka RULE tersebut dieksekusi (fire), dan konklusinya (RHS) ditambahkan sebagai fakta baru ke Working Memory.

Fitur dan Keunggulan Rule-Based System

Secara umum, pendekatan RBS memiliki beberapa keunggulan inheren:

  • Modularity: Setiap aturan adalah sebuah potongan pengetahuan yang kecil dan relatif independen. Ini memudahkan pengelolaan basis pengetahuan.

  • Incrementability: Aturan baru dapat ditambahkan ke sistem dengan mudah tanpa harus mengubah aturan-aturan lama secara drastis.

  • Modifiability: Aturan yang sudah ada dapat diubah atau diperbarui secara independen.

  • Transparency: Proses penalaran (terutama pada sistem yang memiliki explanation component) bisa dijelaskan kepada pengguna. Sistem bisa menunjukkan aturan-aturan mana yang digunakan untuk mencapai sebuah kesimpulan, sehingga tidak seperti “kotak hitam”.

Summary

Backward Chaining adalah metode inferensi goal-driven yang dimulai dari sebuah hipotesis (tujuan) dan bekerja mundur dengan mencocokkan tujuan tersebut pada bagian konklusi (RHS) dari aturan-aturan yang ada. Melalui proses rekursif menggunakan prosedur FindOut dan Monitor, sistem mencoba membuktikan setiap premis (LHS) dari aturan tersebut, yang seringkali menjadi sub-tujuan baru, hingga semua premis terbukti benar dari fakta yang ada atau input dari pengguna. Pendekatan ini, bersama dengan sifat modular dan transparan dari RBS, menjadikannya kuat untuk tugas-tugas diagnostik dan pembuktian hipotesis.