Back to WI2022 Manajemen Proyek

Topic

Questions/Cues

  • Apa itu Area Pengetahuan?

  • Apa saja 3 kategori fungsi Area Pengetahuan?

  • Apa saja 4 Core Functions?

  • Apa saja 5 Facilitating Functions?

  • Apa itu Overarching Function?

  • Apa itu Manajemen Lingkup (Scope)?

  • Apa itu Manajemen Waktu (Time)?

  • Apa itu Manajemen Biaya (Cost)?

  • Apa itu Manajemen Kualitas (Quality)?

  • Apa itu Manajemen Risiko (Risk)?

  • Apa itu Manajemen SDM (Human Resource)?

  • Apa itu Manajemen Komunikasi (Communications)?

  • Apa itu Manajemen Pengadaan (Procurement)?

  • Apa itu Manajemen Pemangku Kepentingan (Stakeholder)?

  • Apa itu Manajemen Integrasi (Integration)?

Reference Points

  • ManPro-02-Pengertian-Manajemen-Proyek.pdf (Slides 13-17)

Definisi Area Pengetahuan (Knowledge Areas)

Area Pengetahuan adalah kumpulan proses, praktik, input, dan output yang dikelompokkan berdasarkan bidang keahlian spesifik dalam manajemen proyek. PMBOK mendefinisikan 10 Area Pengetahuan yang harus dikelola agar proyek berhasil. Area ini dikelompokkan ke dalam tiga kategori fungsi:

  1. Core Functions (Fungsi Inti): Aspek-aspek utama yang menentukan keberhasilan proyek (lingkup, waktu, biaya, kualitas).

  2. Facilitating Functions (Fungsi Pendukung): Proses yang mendukung fungsi inti agar berjalan lancar.

  3. Overarching Function (Fungsi Menyeluruh): Proses yang mengikat semua fungsi lainnya menjadi satu kesatuan.

Core Functions

  1. Project Scope Management (Manajemen Lingkup)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk memastikan proyek mencakup semua pekerjaan yang diperlukan, dan hanya pekerjaan yang diperlukan, untuk menyelesaikan proyek dengan sukses.

    • Analogi: Seperti membuat cetak biru (blueprint) sebuah rumah. Cetak biru tersebut mendefinisikan dengan jelas berapa jumlah kamar, luasnya, dan materialnya. Manajemen lingkup mencegah adanya penambahan pekerjaan di luar cetak biru (“scope creep”) yang tidak disetujui.

  2. Project Time Management (Manajemen Waktu)

    • Definisi: Meliputi proses-proses yang diperlukan untuk memastikan proyek selesai tepat waktu.
    • Analogi: Seperti seorang koki yang mengatur jadwal memasak sebuah hidangan kompleks. Dia harus tahu kapan harus memanaskan oven, memotong sayuran, dan memasak daging agar semua siap disajikan pada waktu yang bersamaan. Ini melibatkan pembuatan jadwal, estimasi durasi, dan pemantauan kemajuan.
  3. Project Cost Management (Manajemen Biaya)

    • Definisi: Meliputi proses-proses yang diperlukan untuk memastikan proyek selesai sesuai dengan anggaran yang disetujui.

    • Analogi: Seperti merencanakan anggaran liburan. Anda harus memperkirakan biaya tiket, hotel, makanan, dan aktivitas, serta menyiapkan dana darurat. Manajemen biaya melacak pengeluaran aktual terhadap anggaran dan mengelolanya.

  4. Project Quality Management (Manajemen Kualitas)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk memastikan proyek akan memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan.

    • Analogi: Kualitas tidak selalu berarti “mewah”. Sebuah mobil hemat bahan bakar yang andal dan sebuah mobil sport mewah bisa sama-sama berkualitas jika keduanya memenuhi standar dan harapan yang ditetapkan untuk mereka. Manajemen kualitas memastikan produk akhir “sesuai dengan tujuannya”.

Facilitating Functions

  1. Project Human Resource Management (Manajemen SDM)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk mengorganisir, mengelola, dan memimpin tim proyek.

    • Analogi: Seperti seorang pelatih tim olahraga. Tugasnya adalah merekrut pemain yang tepat, menempatkan mereka di posisi yang benar, mengembangkan keterampilan mereka, dan menjaga semangat tim agar bisa bekerja sama secara efektif.

  2. Project Communications Management (Manajemen Komunikasi)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk memastikan informasi proyek dibuat, dikumpulkan, didistribusikan, dan disimpan secara tepat waktu dan sesuai.

    • Analogi: Bertindak sebagai sistem saraf pusat proyek. Ini memastikan pesan dari manajer proyek sampai ke tim, laporan kemajuan sampai ke stakeholder, dan umpan balik dari klien diterima dengan jelas oleh semua pihak yang relevan.

  3. Project Risk Management (Manajemen Risiko)

    • Definisi: Proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, merespons, dan memantau risiko proyek. Tujuannya adalah memaksimalkan peluang positif dan meminimalkan ancaman negatif.

    • Analogi: Seperti merencanakan pendakian gunung. Anda mengidentifikasi risiko (cuaca buruk, tersesat) dan menyiapkan respons (membawa jas hujan, peta, dan kompas) untuk meminimalkan dampaknya jika terjadi.

  4. Project Procurement Management (Manajemen Pengadaan)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk membeli atau memperoleh produk, layanan, atau hasil yang dibutuhkan dari luar tim proyek.

    • Analogi: Seperti merencanakan sebuah pesta besar. Anda mungkin memutuskan untuk menyewa jasa katering (pengadaan) daripada memasak semuanya sendiri. Ini melibatkan pemilihan vendor, negosiasi kontrak, dan pengelolaan hubungan dengan pemasok.

  5. Project Stakeholder Management (Manajemen Pemangku Kepentingan)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk mengidentifikasi semua orang atau organisasi yang terpengaruh oleh proyek, menganalisis harapan mereka, dan mengembangkan strategi untuk melibatkan mereka secara efektif.

    • Analogi: Mirip dengan tugas seorang walikota yang harus mengelola harapan berbagai kelompok: warga, dewan kota, pengusaha, dan serikat pekerja, agar program kota dapat berjalan lancar.

Overarching Function

  1. Project Integration Management (Manajemen Integrasi)

    • Definisi: Meliputi proses-proses untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, menggabungkan, menyatukan, dan mengoordinasikan berbagai proses dan aktivitas manajemen proyek.

    • Analogi: Ini adalah peran seorang konduktor orkestra. Setiap musisi (mewakili area pengetahuan lain) mungkin ahli dalam instrumennya, tetapi konduktorlah yang memastikan mereka semua bermain secara harmonis untuk menciptakan sebuah simfoni yang indah, bukan kebisingan.

Summary

Manajemen proyek yang efektif membutuhkan pengelolaan 10 Area Pengetahuan yang saling terkait, yang dikategorikan sebagai fungsi Inti (Lingkup, Waktu, Biaya, Kualitas), Pendukung (SDM, Komunikasi, Risiko, Pengadaan, Pemangku Kepentingan), dan Menyeluruh (Integrasi). Manajemen Integrasi bertindak sebagai perekat yang mengoordinasikan semua area lainnya, memastikan bahwa setiap aspek proyek—mulai dari definisi pekerjaan hingga pengelolaan tim dan risiko—berjalan selaras untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan.