Back to WI2022 Manajemen Proyek
Fondasi dan Perencanaan Kualitas Proyek
Questions/Cues
Apa definisi Kualitas?
Apa tujuan Manajemen Kualitas?
Apa 3 proses utamanya?
Apa itu Visi & Misi Mutu?
Apa itu Quality Planning?
Apa saja aspek kualitas sistem?
Apa itu Biaya Kualitas?
Reference Points
- ManPro-09-Project Quality Management.pdf (Slides 1-8, 13)
Apa itu Manajemen Kualitas Proyek?
Kualitas (Quality) didefinisikan sebagai derajat di mana serangkaian karakteristik yang melekat pada produk atau layanan dapat memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Secara sederhana, kualitas berfokus pada dua hal:
Kesesuaian dengan Kebutuhan (Conformance to Requirements): Apakah produk yang dibuat sesuai dengan spesifikasi yang tertulis?
Kemampuan untuk Digunakan (Fitness for Use): Apakah produk berfungsi seperti yang diharapkan oleh pengguna?
Manajemen Kualitas Proyek adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk memastikan proyek dapat memuaskan kebutuhan yang menjadi alasan proyek itu dilaksanakan. Kualitas dianggap sama pentingnya dengan lingkup, waktu, dan biaya.
Tiga Proses Utama Manajemen Kualitas
Quality Planning (Perencanaan Kualitas): Mengidentifikasi standar kualitas yang relevan untuk proyek dan menentukan bagaimana cara mencapainya.
Perform Quality Assurance (Penjaminan Kualitas): Mengaudit proses kualitas dan memastikan standar kualitas diikuti dengan benar.
Control Quality (Pengendalian Kualitas): Memantau hasil proyek secara spesifik untuk memastikan kesesuaian dengan standar dan mengidentifikasi cara untuk perbaikan.
Visi dan Misi Manajemen Mutu
Visi: Memastikan proyek akan memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan para stakeholder. Ini menuntut pemahaman mendalam tentang apa arti “kualitas” bagi mereka.
Misi: Mencakup penetapan standar kerja, membangun budaya kualitas, meningkatkan kepercayaan pelanggan, mendorong inovasi, dan membuat alur kerja menjadi lebih efisien.
Proses 1: Quality Planning (Perencanaan Kualitas)
Ini adalah proses proaktif untuk merancang kualitas ke dalam proyek, bukan memeriksanya di akhir. Fokus utamanya adalah pencegahan cacat daripada pendeteksian cacat.
Tujuan: Mengidentifikasi standar kualitas yang relevan dan membuat rencana untuk memenuhinya.
Aktivitas Kunci:
Mengantisipasi situasi yang dapat memengaruhi kualitas.
Mempersiapkan tindakan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Memilih material yang sesuai.
Memberikan pelatihan kepada tim.
Merencanakan proses kerja untuk memastikan hasil yang tepat.
Aspek Kualitas dalam Desain Sistem
Performance (Kinerja): Seberapa baik sistem berfungsi sesuai harapan. Diukur dari volume data, jumlah pengguna simultan, waktu respons, dll.
Reliability (Keandalan): Kemampuan sistem untuk bekerja secara konsisten pada kondisi normal.
Maintainability (Perawatan): Kemudahan dalam melakukan pemeliharaan atau perbaikan pada sistem.
Biaya Kualitas (Cost of Quality)
Biaya kualitas adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memastikan kualitas. Ini dibagi menjadi dua kategori utama:
Biaya Kesesuaian (Cost of Conformance): Biaya yang dikeluarkan untuk mencegah kegagalan.
Biaya Pencegahan: Pelatihan, perencanaan kualitas, studi proses.
Biaya Penilaian: Pengujian, inspeksi, audit.
Biaya Ketidaksesuaian (Cost of Non-conformance): Biaya yang timbul akibat terjadinya kegagalan.
Biaya Kegagalan Internal: Pengerjaan ulang (rework), scrap, waktu henti (downtime).
Biaya Kegagalan Eksternal: Klaim garansi, kehilangan bisnis, keluhan pelanggan.
Prinsipnya, investasi pada Biaya Kesesuaian akan jauh lebih murah daripada menanggung Biaya Ketidaksesuaian.
Manajemen Kualitas Proyek bertujuan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dengan memastikan kesesuaian dan kegunaan produk melalui tiga proses utama: Perencanaan, Penjaminan, dan Pengendalian. Proses awal, Perencanaan Kualitas (Quality Planning), berfokus pada pencegahan cacat dengan merancang standar kinerja, keandalan, dan perawatan ke dalam proyek, serta mengelola Biaya Kualitas dengan mengutamakan investasi pada biaya kesesuaian untuk menghindari biaya kegagalan yang lebih mahal.
Additional Information
Filosofi Modern vs. Tradisional
Pandangan Tradisional: Kualitas dicapai melalui inspeksi di akhir proses. Tujuannya adalah menyaring produk yang cacat.
Pandangan Modern (Deming, Juran, dsb.): Kualitas harus dibangun ke dalam proses sejak awal. Fokusnya adalah pencegahan, perbaikan berkelanjutan, dan kepuasan pelanggan. Manajemen kualitas adalah tanggung jawab semua orang, bukan hanya departemen QC.
Analogi Biaya Kualitas
Bayangkan membangun sebuah rumah.
Biaya Kesesuaian: Membayar arsitek yang kompeten untuk membuat desain yang kokoh, menggunakan bahan bangunan berkualitas tinggi, dan mempekerjakan tukang yang terampil.
Biaya Ketidaksesuaian: Setelah rumah jadi, ternyata atapnya bocor dan pondasinya retak. Biaya untuk memperbaiki (rework), kerusakan perabotan akibat bocor, dan potensi tuntutan hukum akan jauh lebih besar daripada biaya awal untuk memastikan kualitas.
Alat Perencanaan Kualitas
Benchmarking: Membandingkan praktik proyek Anda dengan proyek-proyek terbaik di kelasnya (baik internal maupun eksternal) untuk mengidentifikasi ide perbaikan.
Design of Experiments (DOE): Teknik statistik untuk mengidentifikasi variabel mana yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap hasil akhir.
Cost-Benefit Analysis: Menganalisis biaya untuk menerapkan suatu standar kualitas versus manfaat yang akan diperoleh.