Back to WI2022 Manajemen Proyek
Topic
Questions/Cues
Di mana saja prinsip manajemen diterapkan?
Apa saja tahapan dalam siklus hidup proyek?
Bagaimana globalisasi mempengaruhi manajemen?
Mengapa etika penting dalam manajemen?
Apa tantangan manajemen di masa depan?
Reference Points
- Slides 23-39
Manajemen dalam Berbagai Disiplin
Prinsip manajemen bersifat universal dan diterapkan di berbagai bidang untuk mencapai tujuan spesifik:
R&D (Penelitian & Pengembangan): Manajemen R&D fokus pada pengelolaan proses inovasi, mulai dari ide hingga menjadi produk yang siap dipasarkan.
Rekayasa (Engineering): Manajemen rekayasa mengawasi proses desain teknis, memastikan kolaborasi antar disiplin, dan validasi produk.
Produksi: Manajemen produksi mengatur sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan baku) dan jadwal untuk menghasilkan barang secara efisien dan berkualitas.
Kualitas: Manajemen kualitas menggunakan metode seperti Six Sigma atau TQM untuk memastikan produk akhir memenuhi standar yang telah ditetapkan dan memuaskan pelanggan.
Siklus Hidup Proyek (Project Life Cycle)
Setiap proyek melewati serangkaian tahapan yang dapat diprediksi, yaitu:
Inisiasi (Initiation): Mendefinisikan tujuan, ruang lingkup, dan kelayakan proyek. Hasilnya adalah piagam proyek (project charter).
Perencanaan (Planning): Merinci semua aspek proyek, termasuk jadwal, anggaran, sumber daya, risiko, dan rencana komunikasi.
Eksekusi (Execution): Melaksanakan rencana yang telah dibuat, mengoordinasikan tim, dan mengelola sumber daya untuk menghasilkan deliverables proyek.
Pengawasan & Pengendalian (Monitoring & Controlling): Memantau kemajuan proyek, membandingkannya dengan rencana, dan melakukan koreksi jika ada penyimpangan. Tahap ini berjalan bersamaan dengan eksekusi.
Penutupan (Closure): Menyelesaikan semua aktivitas, menyerahkan hasil akhir, mendokumentasikan pelajaran yang didapat, dan secara resmi menutup proyek.
*Pengawasan berjalan paralel dengan Eksekusi
Globalisasi dalam Manajemen
Globalisasi adalah proses integrasi ekonomi dan interaksi antar negara. Hal ini membawa peluang sekaligus tantangan baru bagi manajemen:
Peluang: Perluasan pasar, akses ke sumber daya yang lebih murah, dan keragaman talenta.
Tantangan:
Perbedaan Budaya: Gaya komunikasi, etos kerja, dan hierarki yang berbeda antar negara.
Rantai Pasokan Global: Mengelola logistik yang kompleks dan rentan terhadap gangguan.
Regulasi Internasional: Mematuhi hukum dan peraturan yang berbeda-beda di setiap negara.
Manajer modern dituntut memiliki keterampilan lintas budaya dan kemampuan beradaptasi yang tinggi.
Etika dalam Manajemen
Etika adalah landasan pengambilan keputusan yang baik dan bertanggung jawab. Manajer sering menghadapi dilema etis seperti:
Konflik Kepentingan: Kepentingan pribadi berpotensi mempengaruhi keputusan profesional.
Tanggung Jawab Sosial (CSR): Menyeimbangkan antara tujuan profit dengan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Isu Global: Menghadapi masalah seperti eksploitasi tenaga kerja, dampak lingkungan, dan korupsi di pasar internasional.
Kepemimpinan yang etis membangun kepercayaan, meningkatkan reputasi perusahaan, dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Pertimbangan Manajemen di Masa Depan
Dunia bisnis terus berubah, dan manajer harus siap menghadapi tren-tren baru, antara lain:
Transformasi Digital: Mengintegrasikan AI, big data, dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi dan pengambilan keputusan.
Keberlanjutan (Sustainability): Menjadikan isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) sebagai bagian inti dari strategi bisnis.
Manajemen Agile: Mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel, iteratif, dan responsif terhadap perubahan pasar yang cepat.
Manajemen modern diterapkan secara luas di berbagai disiplin, mengikuti siklus hidup proyek yang terstruktur untuk mencapai tujuannya. Dalam praktiknya, manajemen menghadapi kompleksitas yang ditimbulkan oleh globalisasi, seperti perbedaan budaya dan regulasi, serta tuntutan untuk selalu bertindak etis. Untuk tetap relevan di masa depan, manajer harus mampu beradaptasi dengan tren kunci seperti transformasi digital, keberlanjutan, dan metodologi kerja yang lincah (agile).
Additional Information
Pendalaman: Total Quality Management (TQM) vs. Six Sigma
Keduanya adalah pendekatan manajemen kualitas, namun dengan fokus yang sedikit berbeda:
TQM: Adalah filosofi manajemen yang lebih luas dan berfokus pada budaya perbaikan berkelanjutan yang melibatkan semua orang dalam organisasi. Tujuannya adalah kepuasan pelanggan jangka panjang.
Six Sigma: Adalah metodologi yang lebih spesifik dan terstruktur (menggunakan statistik) yang bertujuan untuk mengurangi cacat produksi hingga mendekati nol (kurang dari 3.4 cacat per sejuta peluang). Ini sangat berbasis data dan proyek.
Sederhananya, TQM adalah “mari kita semua bekerja sama untuk menjadi lebih baik setiap hari,” sedangkan Six Sigma adalah “mari kita gunakan data untuk menemukan dan menghilangkan akar penyebab masalah secara sistematis.”
Eksplorasi Mandiri
Coba identifikasi satu perusahaan global (misalnya, IKEA, McDonald’s, atau Nike). Lakukan riset singkat tentang bagaimana perusahaan tersebut:
Mengadaptasi produk atau pemasarannya untuk pasar di negara yang berbeda (contoh adaptasi budaya).
Menangani isu etika atau keberlanjutan dalam rantai pasok global mereka.
Ini akan memberikan gambaran nyata tentang tantangan manajemen dalam konteks globalisasi dan etika.
*Pengawasan berjalan paralel dengan Eksekusi