Back to index Dipublikasikan: 15 Agustus 2025 Tags: linux, nixos, dual-boot, tech, tutorial

Selamat datang di catatan digital-ku! Kali ini, aku akan mendokumentasikan salah satu petualangan teknis paling menantang sekaligus memuaskan yang pernah aku lakukan: menginstal NixOS dari nol, tanpa installer grafis, dalam konfigurasi dual boot di samping Windows 11 pada perangkat fisik. Ini adalah bagian dari “Seleksi Bagian B Laboratorium Sistem Terdistribusi 2025.”

Fase 0: Nguli

Tentunya kita perlu .iso-nya. Kita akan pakai yang minimal installation. Bisa lihat di sini. Jangan lupa juga Rufusnya, ini supaya .iso nya bisa di-burn ke USB stick.

Kalau di aku pakai Partitition Scheme: GPT dan Target System UEFI. Sesuaikan dengan sistem masing-masing ya.

Fase 1: Menyiapkan Lahan di Windows

Sebelum aku bisa membangun rumah baru (NixOS), aku perlu membersihkan lahannya terlebih dahulu di Windows. Ini adalah fase paling krusial dan penuh rintangan. Soalnya memang sesusah itu… nanti juga kelihatan, deh.

1.1. Menyusutkan Partisi”

Tujuan pertama adalah membuat ruang kosong (unallocated space) dari partisi Windows. Namun, alat Disk Management bawaan Windows seringkali sangat pelit. Awalnya, cuma bisa 0 MB untuk disusutkan!

Penyebabnya? “File yang tidak bisa dipindahkan” seperti file hibernasi dan page file. Solusinya adalah dengan menonaktifkan fitur-fitur ini untuk sementara:

:: Jalankan di Command Prompt sebagai Administrator
:: Matikan Hibernasi
powercfg /h off

Setelah itu, nonaktifkan juga Page File dan System Protection melalui System Properties. Setelah restart, aku berhasil mendapatkan ruang, tapi masih terbatas. Untuk kebebasan penuh, aku butuh alat yang lebih kuat: GParted.

1.2. Operasi dengan GParted

Aku membuat USB bootable GParted dan menjalankannya. GParted adalah pisau bedah untuk partisi. Dengan GParted, aku berhasil menyusutkan partisi Windows dan membuat ruang kosong sebesar 70 GB, ukuran yang ideal untuk NixOS.

Download GParted: here

Fase 2: Eksekusi dari Terminal NixOS

Dengan lahan yang sudah siap, saatnya aku boot dari USB installer NixOS Minimal. Aku akan melakukan semuanya dari sini.

2.0. Permulaan

Ini agak pr sih, terutama karena kita boot dari .iso Nix, pasti gabisa langsung ke internet. Jadi, pakai systemctl.

sudo systemctl start wpa_supplicant
wpa_cli

Dan ikuti aja langkah-langkah yang sudah ada dalam CLI-nya.

2.1. Partisi dengan gdisk

Setelah masuk ke shell sebagai root, saatnya memahat partisi baru di ruang kosong. Aku akan membuat partisi untuk swap dan root (/). Coba cek dahulu partisi yang telah ada dengan lsblk.

Kalau sudah yakin, langsung saja buat partisi baru.

# Buka gdisk pada disk utama (NVMe-ku)
gdisk /dev/nvme0n1

# Di dalam gdisk, aku membuat dua partisi baru:
# n -> baru -> +4G -> 8200 (Linux swap)
# n -> baru -> sisa ruang -> 8300 (Linux filesystem)

Jangan lupa di-save. Bisa balik kok kalau salah (sebelum di-save).

2.2. Formatting dan Mounting

Partisi baru perlu diformat dan “dikaitkan” ke sistem instalasi.

# Format partisi root (p6) dengan Ext4
mkfs.ext4 /dev/nvme0n1p6

# Inisialisasi partisi swap (p5)
mkswap /dev/nvme0n1p5

# Mounting!
mount /dev/nvme0n1p6 /mnt      # Mount root
mkdir /mnt/boot               # Buat direktori boot
mount /dev/nvme0n1p1 /mnt/boot  # Mount partisi EFI yang sudah ada
swapon /dev/nvme0n1p5         # Aktifkan swap

Fase 3: configuration.nix

Inilah inti dari NixOS.

# Hasilkan konfigurasi dasar
nixos-generate-config --root /mnt

Kemudian, aku membuka /mnt/etc/nixos/configuration.nix dan menggantinya dengan konfigurasi final yang mendefinisikan segalanya: GNOME sebagai desktop, PipeWire untuk audio modern, NetworkManager, user, dan aplikasi bonus seperti vscodium, wine, dan steam.

Berikut adalah cuplikan konfigurasi finalnya:

{ config, pkgs, ... }:

{
  imports = [ ./hardware-configuration.nix ];

  # Bootloader dengan deteksi Windows
  boot.loader.grub.enable = true;
  boot.loader.grub.device = "nodev";
  boot.loader.grub.efiSupport = true;
  boot.loader.grub.useOSProber = true;

  # Jaringan
  networking.networkmanager.enable = true;

  # Audio Modern dengan PipeWire
  services.pipewire = {
    enable = true;
    pulse.enable = true;
    alsa.enable = true;
    jack.enable = true;
  };

  # Desktop GNOME (sudah default Wayland)
  services.xserver.enable = true;
  services.xserver.displayManager.gdm.enable = true;
  services.xserver.desktopManager.gnome.enable = true;

  # Aplikasi Terinstal
  environment.systemPackages = with pkgs; [
    firefox
    vscodium
    wineWowPackages.stable
    winetricks
    # ...dan lain-lain
  ];

  # User Account
  users.users.reletz = {
    isNormalUser = true;
    extraGroups = [ "wheel" "networkmanager" ];
    initialPassword = "supersecretpassword";
  };

  # ...dan pengaturan lainnya
  system.stateVersion = "25.05";
}

Kalau mau, ini configuration.nix aku yang udah lengkap, sudah dimodifikasi juga seiring berjalannya waktu.

Fase 4: Instalasi dan Momen Kebenaran

Dengan konfigurasi yang sudah siap, hanya ada satu perintah yang tersisa:

nixos-install

Proses ini mengunduh dan membangun seluruh sistem sesuai cetak biru. Setelah sekitar 30 menit, proses selesai. Aku mengetik reboot, mencabut USB, dan disambut oleh NixOS. Berhasil!

Tabel Poin & Bukti Pencapaian

Berikut adalah rekapitulasi dari semua spesifikasi wajib dan bonus yang berhasil aku penuhi dalam instalasi ini.

KategoriSpesifikasiStatusBukti (Screenshot/Video)Poin
DasarNixOS tanpa menggunakan installerTutorial ini adalah buktinya.4
WajibGraphical user interface (GUI)Ada di video-
WajibKapabilitas audio-visualAda di video-
WajibKemampuan terhubung ke internetAda di video-
WajibKemampuan manajemen paketimage-
WajibUser unprivilegedimage-
WajibGraphical text editorAda di video-
WajibGraphical web browserAda di video-
WajibWallpaper kustomAda di video-
BonusEditor & Browser Open-Sourcevscodium dan firefox keduanya open-source.0.5
BonusKustomisasi BootloaderAda di video0.5
BonusWine & LINE for PCAda di video0.5
BonusMenggunakan WaylandTerlihat di command neofetch1.0
BonusNonton anime dari command lineAda di video0.5
BonusMengemas instalasi ke .isoIni1.0
BonusInstalasi di hardware fisikTutorial ini mendokumentasikan instalasi dual boot di laptop fisik.1.0
BonusSecure BootAda di Video2.0

Kesimpulan

Menginstal NixOS secara manual adalah sebuah pendakian yang curam, tetapi pemandangan dari puncaknya sangatlah indah. Aku sekarang memiliki sistem yang sangat stabil, dapat dikonfigurasi sepenuhnya dari satu file, dan bisa aku bangun ulang kapan saja. Jika kamu mencari tantangan dan ingin benar-benar memahami sistem operasi-mu, aku sangat merekomendasikan untuk mencoba NixOS.

Terima kasih sudah mengikuti perjalanan ini!